Tuesday, November 15, 2011

Black Rock Shooter

Awal 2009, saya melihat fenomena baru di kalangan fan-artist, yang mana cukup banyak dari mereka yang membuat gambar dengan tema "Black Rock Shooter", gadis bermuka putih pucat, berambut hitam dikucir dua dengan panjang yang berbeda, bermata biru menyala2, dan mengenakan pakaian serba hitam dengan lambang bintang di dada. Pertama kali denger namanya kesannya garang banget, begitu liat penampakannya (cewek polos, kurus, tinggi, langsing, dada rata) ternyata nggak seperti yang dibayangkan^^; .

Penasaran akan tokoh yang satu ini, saya kemudian mencari2 info dari beberapa website dan medapati bahwa dia adalah karakter fiksi buatan Huke, seorang digital artist dari Jepang. Awalnya, Huke mem-posting karya2 dan disain karakter orisinilnya di blog dan akun pixiv-nya pada akhir tahun 2007. Karya2nya tersebut menginspirasi Ryo dari band Supercell (yang juga asal Jepang) untuk membuat lagu "Black Rock Shooter" berdasarkan karakter fiksi ciptaan Huke tersebut. Yang menarik, Ryo menggunakan vokalis Hatsune Miku yang berasal dari software vokal Vocaloid dalam lagu ciptaannya tadi. Huke dan Ryo berkolaborasi untuk membuat video musik "Black Rock Shooter" (Huke sebagai ilustrator dan Ryo sebagai komposer) yang kemudian diposting di website video-sharing khusus Jepang, Nico Nico Douga, yang sukses ditonton sebanyak lebih dari 2 juta pengunjung. Di sinilah fenomena kepopuleran karakter Black Rock Shooter (BRS)dimulai.


























Jujur, pertama kali saya liat karakter BRS, saya teringat dengan Hatsune Miku setelah ngeliat video musiknya yang dinyanyikan juga oleh Hatsune Miku. Saya sempat mikir BRS adalah versi "gelap" dari Miku diliat dari model rambutnya juga hampir sama, dan ternyata bukan. XD

Kepopuleran BRS berlanjut dengan diproduksinya Original Video Animation dengan judul yang sama pada tahun 2010. Disamping itu, figurin dari karakter2 BRS menjadi salah satu koleksi favorit bagi kolektor anime figurin. Dan pada 2011 dibuat game Playstation Portable berdasarkan karakter BRS, dengan judul "Black Rock Shooter The Game". Tidak hanya itu, kabarnya tahun 2012 nanti akan ditayangkan serial TV anime dengan karakter BRS tersebut.

Fenomena BRS ini saya kira merupakan salah satu contoh hasil dari kekuatan internet. Berawal dari memposting gambar2 di website, dan berlanjut sampai booming-nya merchandise yang diproduksi hingga saat ini.

Sunday, November 13, 2011

Self-taught or Autodidactism

"Self-taught", atau belajar secara otodidak sering disebut autodidactism dalam bahasa Inggris, berasal dari kata dalam Bahasa Yunani Kuno αὐτός (autós, atau "sendiri/diri sendiri") dan διδακτικός (didaktikos, yang berarti "pendidikan/pembelajaran").  

Saya mencoba mengangkat topik ini karena saya tertarik 'tuk mengamati sebagian orang yang berhasil dalam hidupnya dengan ilmu yang dipelajarinya sendiri. Banyak kita lihat contohnya dalam hal seni seperti main musik, menyanyi, menggambar, memahat, atau pun hal di luar seni seperti olah raga, dan masih banyak topik2 lain di mana seseorang malah lebih menekuninya dibanding dengan pendidikan formal yang dijalaninya. Dengan kata lain, pendidikan formal seperti kuliah di jurusan tertentu nggak membatasi kita untuk lebih mengeksplor hal2 diluar pendidikan formal tersebut. Siapa tau kita lebih berhasil dengan skill/kemampuan yang kita pelajari sendiri dibanding kemampuan yang kita dapat di pendidikan formal tadi?
ID

Oke, maksud dari gambar di atas (orang pake jaket + earphone + bawa mug gambar kelinci gak jelas) emang gak ada hubungannya sama topik, tetapi  yang ingin saya katakan di sini bahwa saya juga termasuk salah satu orang yang belajar secara otodidak (self-taught) dalam hal seni rupa. Dan gambar di atas adalah salah satu hasil self-taught saya, meski hasilnya pas-pasan. =P

Jadi, apa kunci berhasilnya pembelajaran secara otodidak? Yaa.. kurang lebih sama seperti proses belajar seperti biasanya. Apa sajakah itu?
  1. Keingintahuan (curiousity),  Rasa penasaran ini membuat kita untuk berharap lebih dalam mempelajari hal-hal baru dan menciptakan hasrat untuk belajar lagi dan lagi guna memenuhi rasa keingintahuan kita. (oia, jangan samain dengan peribahasa "curiosity killed the cat", yak. Bagi yang gak tau maknanya, cek mbah google)
  2. Kesabaran (patience), nggak ada yang instan di dunia ini (bahkan bikin mie instan pun butuh proses). Tergantung dari susah-enggaknya (kompleksitas) topik yang dipelajari, proses belajar sesuatu dapat memakan waktu yang lama yang malah bisa bikin frustasi. Don't give up, bersabarlah dengan topik yang anda tekuni/pelajari
  3. Menemukan kaitan antara topik yang benar2 baru dengan topik yang sudah kita pahami, di mana kebanyakan orang menggelepar ketika berhadapan dengan topik baru yang asing baginya. Dengan menemukan kaitan tersebut, proses belajar menjadi lebih gampang.
Mungkin masih banyak hal-hal lain di samping tiga hal di atas. Namun proses pembelajaran sendiri tidak lepas dari hal2 berikut:
  1. Melakukan penelitian: banyak cari2 referensi dan informasi di buku dan internet, learn the basic, dan cari2 tutorial untuk mempelajari sesuatu.
  2. Berlatih! because practice makes perfect. Dengan berlatih, kita jadi punya pengalaman. (Kalo di game2 RPG, lawan musuh, dapat experience, trus level-up, akhirnya dapet skill/jurus baru) =P
  3. Social network, kita bisa saling bertukar pikiran dengan orang yang sama2  belajar secara otodidak dan bahkan belajar dari ahlinya. Kalo dalam bidang seni rupa yang saya geluti, saya men-sharing2 karya2 pribadi di beberapa website dan kemudian mendapat feedback dari orang lain berupa saran dan kritik.
  4. Bikin agenda ato schedule, dengan demikian proses belajar kita menjadi lebih terencana dan sistematis.
Kalo dipikir2 pendidikan formal juga merupakan bentuk dari self-taught, karena sebagian besar guru ato dosen saat ini dalam prakteknya menyarankan dan mendorong murid2 untuk membaca sendiri bahan2 yang dipelajari, iya nggak?